Pages

My Mission

Minggu, 22 November 2015

Judul: My Mission
Oleh: Adelia Putri Septiani
Dor!
Seketika tubuh ringkih itu roboh, tergeletak berdarah-darah di atas lantai eksekusinya. Matanya melotot horor, menggambarkan seberapa besar perasaan takut yang mendera. Dan dalam kegelapan kamar itu, seseorang melarikan diri meloncati jendela terbuka yang berkibar-kibar tertiup dinginnya angin malam. Dialah sang pelaku.
***
Cakrawala menggelap seiring dengan sang surya yang turun dari tahta langitnya. Diantara gelaran hitam, bertabur kerlap-kerlip bintang yang menemani dewi malam dalam keanggunan singgasananya.
Sunyi. Tidak ada yang berniat mengusik ketenangan ini. Hampir tidak ada suara. Hampir. Orang itu berjalan dalam kehati-hatian dan kepastian. Jubah hitam bernoda darah yang ia pakai berkibar-kibar diterpa angin nakal. Dirinya tidak takut orang-orang mencurigainya, karena daerah yang ia lalui saat ini, hanya terdapat sisa-sisa reruntuhan akibat perang.
Batu dan kerikil bertebaran, nyaris semua bangunan sudah tidak berbentuk. Kotor dan kumuh. Setiap langkah yang ia ambil selalu meninggalkan jejak lumpur basah. Sungguh lingkungan tidak layak tinggal. Namun di sinilah rumahnya.

Miss Teryous - Prolog

Kamis, 01 Oktober 2015

Miss Teryous
Prolog
Tery berjalan pelan di koridor kampusnya, tatapan dingin tak pernah luput dari wajah cantiknya. Setiap orang yang melihatnya selalu mengalihkan pandangan, entah itu karena merasa takut dengan auranya yang memancar ataupun tidak tertarik.
Kuliahnya telah usai, saatnya ia pulang dan memulai hidup yang sesungguhnya. Namun ia tak menyadari, sepasang manik laki-laki terus memperhatikannya dari tadi. Senyum kecil selalu terukir di bibir pria itu, bahkan hingga sosok Tery telah hilang ditelan gerbang.
***
Siluet seseorang berjubah dengan tudung lebar tengah mengendap-ngendap memasuki sebuah rumah super mewah yang dijaga beberapa satpam tanpa ketahuan. CCTV ada dimana-mana, namun kegelapan dan jubah hitamnya menyamarkan keberadaannya. Tanpa keraguan, ia segera memasuki sebuah kamar dengan seonggok tubuh yang tertidur pulas di atas kasur.
Ia mendekat. Lalu, mengeluarkan sebilah pisau tajam dari balik jubahnya. Dengan perlahan, sosok itu merangkak lalu berdiri di samping tubuh pria yang sedang tertidur pulas tersebut.
Pria itu mengkerjap-kerjapkan matanya, terganggu dengan kehadiran seseorang yang ada di atas kasurnya. Dengan setengah mengantuk, ia segera menyadari sesuatu.

 
FREE BLOG TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS