Judul: My Mission
Oleh: Adelia Putri Septiani
Dor!
Seketika tubuh ringkih itu roboh, tergeletak berdarah-darah di atas lantai eksekusinya. Matanya melotot horor, menggambarkan seberapa besar perasaan takut yang mendera. Dan dalam kegelapan kamar itu, seseorang melarikan diri meloncati jendela terbuka yang berkibar-kibar tertiup dinginnya angin malam. Dialah sang pelaku.
***
Cakrawala menggelap seiring dengan sang surya yang turun dari tahta langitnya. Diantara gelaran hitam, bertabur kerlap-kerlip bintang yang menemani dewi malam dalam keanggunan singgasananya.
Sunyi. Tidak ada yang berniat mengusik ketenangan ini. Hampir tidak ada suara. Hampir. Orang itu berjalan dalam kehati-hatian dan kepastian. Jubah hitam bernoda darah yang ia pakai berkibar-kibar diterpa angin nakal. Dirinya tidak takut orang-orang mencurigainya, karena daerah yang ia lalui saat ini, hanya terdapat sisa-sisa reruntuhan akibat perang.
Batu dan kerikil bertebaran, nyaris semua bangunan sudah tidak berbentuk. Kotor dan kumuh. Setiap langkah yang ia ambil selalu meninggalkan jejak lumpur basah. Sungguh lingkungan tidak layak tinggal. Namun di sinilah rumahnya.
Oleh: Adelia Putri Septiani
Dor!
Seketika tubuh ringkih itu roboh, tergeletak berdarah-darah di atas lantai eksekusinya. Matanya melotot horor, menggambarkan seberapa besar perasaan takut yang mendera. Dan dalam kegelapan kamar itu, seseorang melarikan diri meloncati jendela terbuka yang berkibar-kibar tertiup dinginnya angin malam. Dialah sang pelaku.
***
Cakrawala menggelap seiring dengan sang surya yang turun dari tahta langitnya. Diantara gelaran hitam, bertabur kerlap-kerlip bintang yang menemani dewi malam dalam keanggunan singgasananya.
Sunyi. Tidak ada yang berniat mengusik ketenangan ini. Hampir tidak ada suara. Hampir. Orang itu berjalan dalam kehati-hatian dan kepastian. Jubah hitam bernoda darah yang ia pakai berkibar-kibar diterpa angin nakal. Dirinya tidak takut orang-orang mencurigainya, karena daerah yang ia lalui saat ini, hanya terdapat sisa-sisa reruntuhan akibat perang.
Batu dan kerikil bertebaran, nyaris semua bangunan sudah tidak berbentuk. Kotor dan kumuh. Setiap langkah yang ia ambil selalu meninggalkan jejak lumpur basah. Sungguh lingkungan tidak layak tinggal. Namun di sinilah rumahnya.