By: Adelia P.S
Panas sang surya membakar bumi, tak tanggung-tanggung hingga memanggang kulit. Tanah telah kering kerontang, bahkan rumput pun enggan tumbuh di lahan desa tersebut.
Raungan lapar kian histeris terdengar, namun semua orang tidak peduli urusan perut orang lain, karena keadaan mereka sama. Kelaparan. Antrian mengular panjang, semua berbaris, menunggu berjam-jam hanya untuk seteguk air yang tidak dapat memuaskan dahaga. Dan saat persediaan habis, kerusuhan tidak terhindarkan.
Sebuah mobil bak melaju dengan susah payah di jalan, debu berhamburan tidak karuan. Menutupi pandangan. Dan saat kendaraan itu sampai di perkampungan itu, benda itu berhenti.
Beberapa orang melompat turun dari mobil bak tersebut, semuanya memandang desa itu dengan iba. Sungguh mengenaskan. Pemerintah memang tidak peduli dengan rakyat seperti mereka.