Pages

Deep Sea

Senin, 15 Oktober 2018

Ombak berdebur kencang tanpa ampun di bawah sana, mengikis tiap-tiap sisi karang yang sedang kupijak. Laut cukup ganas sore itu, seolah memberitahuku bahwa apa yang  kulakukan akan sangat berbahaya. Namun bahayalah yang memang kucari.
Kupandangi lagi jingganya matahari yang perlahan kembali pada peraduannya. Kuakui, riak-riak air yang berkilau oranye itu sedikit meringankan beban dalam hariku.
Dan inilah saatnya.
Aku melompat.
Pertama, sesak yang kurasakan akibat dari permukaan air yang membentur dadaku. Berusaha sebisa mungkin untuk diam serta tidak melawan arus alam, lambat laun ... aku tenggelam. Dalam dan semakin dalam, denging di telingaku kian memekakkan. Oksigen yang tersimpan dalam paru-paru juga sudah hampir di ambang batas. Detik selanjutnya, kerlip jingga di atas sana terlihat semakin buram, tertelan oleh gelapnya biru lautan. Ombak yang tadinya mengombang-ambingku lamat-lamat tidak terasa. Semakin jauh aku dari permukaan air, semakin tenang pula keadaannya.
Namun ....
 
FREE BLOG TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS