Tidak ada yang bisa kulakukan selain membiarkan rindu menjerat hati.
***
Musim salju masih dilalui, kristal nan dingin menyelebungi tiap sudut kota ini. Kata orang putih artinya suci, bagiku? Mati.
Sering aku bertanya-tanya, apabila aku menjadi debu yang diterbangkan angin, akankah kita bertemu lebih leluasa? Atau tetap saja menjadi nasib yang sudah-sudah?
"I miss you." Hening sesaat. "Miss you too," balasnya dari seberang telepon dengan sedikit tercekat. Dan aku tahu, rindu membunuh kita lamat-lamat.
"Tunggu sebentar lagi, aku akan segera pergi dari sini."
***
***
Musim salju masih dilalui, kristal nan dingin menyelebungi tiap sudut kota ini. Kata orang putih artinya suci, bagiku? Mati.
Sering aku bertanya-tanya, apabila aku menjadi debu yang diterbangkan angin, akankah kita bertemu lebih leluasa? Atau tetap saja menjadi nasib yang sudah-sudah?
"I miss you." Hening sesaat. "Miss you too," balasnya dari seberang telepon dengan sedikit tercekat. Dan aku tahu, rindu membunuh kita lamat-lamat.
"Tunggu sebentar lagi, aku akan segera pergi dari sini."
***
Hingga saat musim semi kala itu datang. Kita saling berhadapan. Wajahmu tetap cantik, senyum masih membuat hati bahagia tergelitik, dan mata coklat bening penuh binar impian. Hanya saja kini, aku bukanlah yang kau pandang. Melainkan kehampaan.
Tidak ada yang bisa mencegah takdir, Sayang. Begitu pula peluru yang menembus jantungku saat perang, merenggut kehidupan, menjelmaku jadi jiwa dengan rasa terpendam.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar