Judul: Am I Forget?!
.
Malam telah melingkupi bumi. Cahaya matahari memang tak akan abadi. Begitu juga kami, manusia-manusia rapuh yang terkadang ... tidak punya hati.
***
Perlahan kurebahkan tubuhku, berharap rasa lelah dan pegal pergi menjauh. Ah iya, aku harus membersihkan diri terlebih dahulu.
.
Dengan setengah hati aku bangun, menyampirkan handuk di bahu, lalu melengganggang ke kamar mandiku yang bersih, seperti biasanya. Namun anehnya, tercium bau anyir dimana-mana. Ah, tidak usah dipedulikan.
.
Malas-malasan, kutanggalkan semua kain yang melekat. Dan akhirnya, aku telanjang bulat. Secara mendadak angin berhembus kuat, menggigilkan tubuhku yang bugil. Ada apa ini?
.
"Mati ...."
.
.
Malam telah melingkupi bumi. Cahaya matahari memang tak akan abadi. Begitu juga kami, manusia-manusia rapuh yang terkadang ... tidak punya hati.
***
Perlahan kurebahkan tubuhku, berharap rasa lelah dan pegal pergi menjauh. Ah iya, aku harus membersihkan diri terlebih dahulu.
.
Dengan setengah hati aku bangun, menyampirkan handuk di bahu, lalu melengganggang ke kamar mandiku yang bersih, seperti biasanya. Namun anehnya, tercium bau anyir dimana-mana. Ah, tidak usah dipedulikan.
.
Malas-malasan, kutanggalkan semua kain yang melekat. Dan akhirnya, aku telanjang bulat. Secara mendadak angin berhembus kuat, menggigilkan tubuhku yang bugil. Ada apa ini?
.
"Mati ...."
.
Seketika aku tercekat. Memang benar suara itu halus dan merdu, tapi sangat tidak rasional jika aku mendengarnya saat di kamar mandi, sendirian pula.
.
Ini harus segera diakhiri!
.
Cepat-cepat aku menuju bak mandi, menyingkap tirainya dan langsung menceburkan diri. Deg! Sebuah tangan yang lembut menyentuh pundakku, kemudian saat aku menoleh ... Astaga!
.
Wajahnya hancur, bahkan bola matanya menggantung panjang keluar dari tempatnya, ditambah dengan darah yang menghitamkan air di bak mandi yang sudah kutempati. Dia Ellen, pacarku!
.
Ba-bagaimana ....
.
Bagaimana bisa aku lupa membuang mayatnya?!
.
Tamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar