By: Adelia P.S
”Cepat! pel lantai ini, lalu cuci semua baju kami, dan jangan lupa untuk menyapu halaman belakang,” titah seorang wanita paruh baya, kepada seorang gadis berambut coklat yang tersungkur di lantai.
”Tapi aku masih banyak tugas yang harus dikerjakan,” sanggah gadis bernama Bella itu.
”Tak usah tapi-tapian, CEPAT!” dua gadis kembar lainnya --Sisi dan Sasa-- dengan tega melempar serbet basah tepat mengenai wajah cantik Bella.
Bella hanya bisa pasrah. Ia sudah terbiasa menerima perlakuan dari ibu tiri beserta saudari-saudari
”Lihat saja nanti!”batin Bella.
***
Jam 12 malam
Terlihat, sosok gadis berambut coklat dengan gaun hitam yang penuh dengan bercak darah tengah menyeret sebuah mayat yang di sekujur tubuhnya penuh dengan bekas luka cakaran. Apa gadis itu manusia? Ataukah hantu? Jika ia manusia, tapi kenapa kulitnya begitu dingin dan pucat? Tidak hanya itu ... Matanya juga merah bersinar di tengah gelapnya malam.
Tok! Tok! Tok!
Gadis itu mengetuk sebuah kamar milik saudari-saudari
”Apa yang--” sebelum Sisi menyelesaikan kalimatnya, ia sudah digorok terlebih dahulu oleh gadis berambut coklat tadi.
”Hanya tersisa satu,” gumam gadis misterius itu.
”Sisi siapa yang mengetuk ta-di?” tanya gadis lain yang mirip dengan korban sebelumnya, Sasa.
Sasa melihat sekelilingnya dengan mata yang membulat sempurna. Darah menggenang di mana-mana, dengan mayat Sisi yang terbujur kaku dengan kepala yang terpisah dari badannya.”Apa yang kakak lakukan?”pekikn
Gadis berambut coklat itu tidak menjawab, ia malah mengangkat tinggi-tinggi kapak yang sedari tadi digenggamnya.
Crash!
Satu ayunan saja, kapak itu sudah berhasil membelah badan Sasa menjadi dua bagian.
”KAKAK!”teriak Bella mengejutkan gadis misterius ini. Selang beberapa detik kemudian, kedua kakak beradik berbeda alam ini berpelukan penuh dengan kasih sayang.
”Halo adikku sayang,” gadis misterius berambut coklat itu tersenyum penuh ketulusan.
”Terima kasih telah membalaskan dendamku kak Billa.” Bella berucap dengan penuh rasa terima kasih.
”Sama-sama adikku, ini adalah dendamku juga.” ujar arwah dari kak Billa.
Pada malam itu, terjadilah tragedi pembantaian di rumah mewah milik seorang pengusaha yang tewas keracunan 5 tahun lalu.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar